Senin, 06 Maret 2017

TEKNIK PERAWATAN MESIN INDUSTRI / PRODUKSI

TEKNIK PERAWATAN MESIN


DEFINISI
Perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi yang dapat diterima dan berfungsi seperti sediakala atau paling tidak mendekati sehingga kegiatan produksinya dapat berjalan dengan lancar (mesin dan peralatannya paling tidak mencapai umur ekonomisnya dan menghindari kemacetan serta kerusakan sekecil mungkin) sehingga pabrik/kapal dapat tetap beroperasi secara efektif, efisien, produktif, dan tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan, (Maimun, 2004).
            Menurut Suharto, (1991) perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan dari suatu perlengkapan, dimana perlengkapan tersebut harus selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Sedangkan menurut Ardiyos (1996), perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan kesempurnaan dari alat perlengkapan , agar alat perlengkapan tersebut selalu berada dalam keadaan baik, benar, dan siap pakai 


TUJUAN PERAWATAN MOTOR / MESIN
            Adapun tujuan perawatan adalah sebagai berikut :
1.  Memperpanjang masa pakai barang ( motor/mesin )
2.  Menjamin kesiapan peralatan kerja
3.  Menjamin keselamatan kerja
4.  Menjamin kesiapan alat bila sewaktu – waktu diperlukan
5.  Biaya diperendah untuk memperoleh keberuntungan.
6.  Biaya diperendah untuk memperoleh kuntungan.

PERAWATAN MESIN INDUSTRI
Teknik Perawatan Mesin Industri
Namun, secara umumnya teknik perawatan mesin terdiri dari beberapa kegiatan dasar berikut:
1. Perawatan Peralatan dan Perlengkapan
Kegiatan yang pertama ini meliputi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan. Kegiatan perawatan sendiri dapat meminimalisir risiko kerusakan parah pada mesin yang digunakan. Sehingga bila memang dibutuhkan upaya perbaikan biasanya hanya berupa perbaikan singkat dengan biaya hemat. Dalam hal ini sekiranya perlu membuat catatan tentang komponen yang rusak sebagai dokumentasi dan diagnosis atau rencana perawatan di kemudian hari.
2. Penggantian dan Distribusi Utilitas
Mesin industri pada umumnya digerakkan oleh elektromotor sebagai power supply. Pada kegiatan penggantian dan distribusi utilitas ini sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok kerja. Mulai dari bagian pemeliharaan dan perbaikan mekanik serta bagian pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan. Sementara dalam pergantian utilitas mencakup komponen, pelumas, distribusi air pendingin. Agar hasilnya memuaskan dan mesin dapat digunakan sebagaimana mestinya tentu dibutuhkan tenaga ahli di bagian perawatan.
3. Inspeksi dan Pelumasan
Kegiatan yang ketiga ini merupakan kegiatan perawatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Kegiatan inspeksi sendiri merupakan kegiatan mencari data teknik guna meningkatkan kinerja dalam upaya perawatan. Sementara kegiatan pelumasan merupakan tindakan preventif untuk meminimalisir risiko terjadinya keausan pada mesin terlebih pada bagian yang sering bergesekkan. Bila pelumasan tidak dilakukan tepat waktu bisa jadi mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.
Agenda perawatan mesin industri bisa dilakukan secara rutin, periokdik, ataupun secara berencana. Perawatan rutin bisa dilakukan setiap hari yang mana dilakukan secara rutin dan sistematis. Perawatan periodik dilakukan dengan jeda waktu tertentu secara rutin dan juga sistematis. Sementara perawatan berencana dilakukan atas dasar adanya perencanaan perawatan sebelumnya yang didasarkan pada daya guna mesin industri sehingga setiap proses industri tetap dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Teknik perawatan mesin memang sudah menjadi satu informasi dasar yang mesti dipahami oleh bengkel atau industri. Sahl Engineering sebagai sebuah bengkel industri terbaik di Jababeka Cikarang Bekasi paham benar akan pentingnya perawatan mesin industri guna dapat memberikan kualitas produksi terbaik.

cara perawatan mesin cnc milling dan turning


cara perawatan mesin cnc turning:
Untuk menjaga agar mesin cnc turning tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama. prosedur perawatan mesin cnc turning ini adalah:
§  mesin bubut tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
§  Dalam pelaksanaan perawatan mesin bubut seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
§  Setelah selesai mengoperasikan mesin bubut,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
§  Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
§  Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin bubut ,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.
§  Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin bubut



Perawatan khusus
Perawatan khusus mesin bubut dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
Motor utama (motor pembangkit)
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembangkit yaitu:
1.       Motor tidak mampubekerja
Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:
§  Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
§  Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
§  Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
§   Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
§  Coil pada saklar terbakar
§   Tidak terjadi hubungan pada kontak limit switch
§  Rem motor tidak berfungsi secara baik
2.      Motor cepat panas
Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :
§  Perbedaan tegangan
§  Periksa tegangan listrik yang masuk
§  Beban motor yang berlebihan
Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan
Kepala tetap
Pada
 mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:
§      Putaran poros utama tersendat-sendat
§      Putaran poros utama terlalu berat
§      Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
§      Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
§      Tidak senter
Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
§  Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
§  Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
§  Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
§  Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotongan menyilang.
§  Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
§  Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
§  Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
§  Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.
Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.
cara perawatan mesin cnc milling:
2. Perawatan mesin
Bab ini sangat penting untuk dipahami. Pelajari terlebih dahulu cara merawat mesin dengan benar, baru kemudian belajar cara pengoperasiannya. Bagian-bagian yang harus dirawat antara lain : Kebersihan bodi mesin, Pelumas ball screw meja, pelumas untuk silinder udara pada spindle (apabila ada), saringan udara pada  dinding panel belakang, dan lain-lain.
2.1 Pelumas ball screw
Beberapa mesin menggunakan oli sebagai pelumas, pelumas ini biasanya ditampung dalam tabung plastik yang ditempatkan di bagian belakang mesin. Tabung ini dilengkapi dengan sensor yang terhubung dengan mesin yang akan memberikan peringatan apabila jumlah oli sudah tidak mencukupi. Jumlah oli pelumas ini harus di periksa setiap hari dan ditambah apabila perlu . Jenis oli yang bisa digunakan antara lain Vactra Oil no 2, ESSO K68, Shell T68. Beberapa perusahaan menggunakan oli Hidrolik no 32, namun hal ini tidak dianjurkan. Satu hal yang juga sangat penting dilakukan terkait dengan pelumas ball screw ini adalah kepastian terdistribusikannya pelumas ini secara merata ke tempat-tempat yang seharusnya. Pelumas ini di distribusikan dari tabung belakang menuju meja mesin melalui pipa kecil dengan bantuan pompa. Apabila ada measalah dengan sistem distribusi, maka meja aka bergerak tanpa pelumas, akibatnya dalam waktu singkat ball screw akan rusak (aus, terbakar, dll), bearing akan hancur, dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya akan sangat mahal. Pastikan bahwa pelumas terdistribusi dengan benar dengan cara membuka tutup meja secara periodik dan memeriksa apakah pelumas terdistribusi dengan benar. Lakukan pemeriksaan ini sebulan sekali. Gejala awal dari kerusakan ball screw atau bearing dapat dideteksi dari bunyi kasar yang dikeluarkan meja ketika meja digerakkan. Lakukan segera pemeriksaan apabila ini terjadi.
Ball Screw                                                 Tabung pelumas
2.2 Pelumas Guide way slider
Mesin Milling CNC memiliki 4 buah Guide way slider, yaitu perangkat yang menyangga semua beban berat meja, dan membawa meja bergerak ke sumbu  dan Y. Guide way ini bertanggung jawab atas akurasi pergerakkan meja dan kemulusan gerakannya. Hubungan antara guide way, rel landasan dan meja mesin adalah mutlak sliding fit, tidak diperkenankan adanya kelonggaran sedikitpun. Apabila itu terjadi, maka akurasi pergerakan akan melenceng jauh, dan bearing serta ball screw akan cepat rusak. Untuk menjaga konsistensinya, pergerakan guide way ini juga harus selalu dibantu oleh pelumas. Kebanyakan mesin menyatukan pelumas ini dengan pelumas pada ball screw. Tetapi ada beberapa mesin yang memisahkannya. Untuk tipe mesin ini Anda harus memeriksa distribusi pelumasan juga secara terpisah.
Guide Way Slider
3.3 Pelumas untuk Silinder udara bertekanan pada proses ATC (Auto Tool Change)
Pada proses ganti tool secara otomatis, mesin menggunakan pneumatic cylinder yang dibantu udara bertekanan (angin) sebagai tenaganya. Udara bertekanan itu mendorong poros yang ada didalam Cylinder yang pada gilirannya akan mendorong tuas pada magasin untuk mengeluarkan tool. Untuk cylinder inipun dibutuhkan pelumas yang harus selalu kita periksa kecukupannya. Pelumas ini biasanya diletakkan pada tabung plastik kecil yang diletakkan di depan cylindernya. Meskipun pelumas untuk cylinder ini sangat awet, bisa bertahan sampai bertahun-tahun tanpa harus ditambah, tetapi pemeriksaan secara periodik tetap harus dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran. Jenis pelumas untuk cylinder ini bisa menggunakan oli hidrolik no.32, oli yang sama yang biasa digunakan pada mesin jahit.
Pelumas ATC Pneumatic Cylinder
3.4 Saringan udara panel belakang mesin.
Pada bagian belakang mesin terdapat panel tempat menyimpan perangkat keras mesin tersebut. Panel tersebut berisi kartu pengatur (untuk spindle, motor servo, amplifier),  relay dan lain-lain. Pada saat mesin dihidupkan, hal ini akan meningkatkan suhu pada ruangan dalam, oleh karena itu pada pintu panel belakang biasanya dipasang satu exhaustfan yang menarik udara luar ke dalam ruangan panel selama mesin di hidupkan. Pada pintu fan ini di pasang filter mat untuk menyaring debu yang ikut tertarik, dan filter ini akan cepat sekali kotor tertutup debu (tergantung dari lingkungan ruangan mesin ditempatkan). Apabila filter ini tersumbat debu, fan akan gagal mendinginkan ruangan panel, dan akibatnya hardware dalam ruangan panel akan mengalami overheat dan mengalami kerusakan. Bersihkan filter fan pada pintu ruangan panel belakang SETIAP HARI.
Saringan udara panel masin
3.5 Tangki Coolant
Setiap mesin memiliki tangki khusus untuk penampungan coolant (pendingin) dengan kapasitas yang berbeda-beda, berkisar antara 200 hingga 700-an liter air, tergantung dari ukuran mesin. Alur yang terjadi pada proses pendinginan benda kerja oleh coolant adalah sebagai berikut : coolant pada tangki ditarik oleh pompa menuju inlet yang terpasang pada (biasanya blok spindle mesin) melalui selang fleksible. Inlet akan mengeluarkan coolant ke arah benda kerja atau tool (tergantung arah yang dinginkan operator) dengan kapasitas semburan yang bisa di atur. Coolant tersebut kemudian akan mengalir kembali ke dalam tangki coolant yang berada di bagian bawah mesin. Pada saat coolant kembali mengalir ke tangki penampungan, chip yang halus akan ikut terbawa masuk karena ukurannya yang kecil sehingga bisa masuk ke celah yang kecil dan berbobot cukup ringan sehingga mudah terbawa arus coolant. Tumpukan chip halus pada tangki coolant dalam jumlah banyak akan mengakibatkan tersumbatnya saluran keluar dari tangki menuju selang, dan akibatnya coolant tidak akan keluar dari inlet. Permesinan pada material logam HARUS SELALU MENGGUNAKAN COOLANT. Bersihkan tangki secara periodik (2 minggu sekali atau sebulan sekali, tergantung dari produktifitas mesin dan jenis material yang digunakan).
Tanki Coolant
Selain perawatan rutin komponen di atas, kebersihan bodi mesin secara keseluruhan harus dijaga SETIAP HARI KERJA tanpa kecuali.

3. Tombol pada panel control
Panel kontrol adalah pusat pemerintahan dari mesin CNC. Dari panel kontrol inilah semua perintah pergerakan mesin dikeluarkan. Setiap Setter mutlak harus memahami semua fungsi dari panel kontrol.
Panel Kontrol

FLOWCHART PERAWATAN MESIN PRODUKSI
  
 

 

 

PENGORGANISASIAN DEPARTEMEN PERAWATAN


Dalam pengorganisasian pekerjaan perawatan, perlu diselaraskan secara tepat antara faktor-faktor keteknikan, geografis dan situasi personil yang mendukung. 
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan departemen perawatan adalah:
a. Jenis Pekerjaan 
Jenis pekerjaan perawatan akan menentukan karakteristik pengerjaan dan jenis pengawasan. Jenis-jenis pekerjaan perawatan yang biasanya dilakukan adalah : sipil, permesinan, pemipaan, listrik dan sebagainya.
b. Kesinambungan Pekerjaan
Jenis pengaturan pekerjaan yang dilakukan di suatu perusahaan/industri akan mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susnan organisasi perusahaan. Sebagi contoh, untuk pabrik yang melakukan aktifitas pekerjaan lima hari kerja seminggu dengan satu shift, maka program perawatan preventif dapat dilakukantanpa menganggu kegiatan produksi dimana pekerjaan perawatan bisa dilakukan diluar jam produksi. Berbeda halnya dengan aktifitas pekerjaan produksi yang kontinyu ( 7 hari seminggu, 3 shift sehari) maka pekerjaan perawatan harus diatur ketika mesin sedang berhenti beroperasi.
c. Situasi Geografis 
Lokasi pabrik yang terpusat akan mempunyai jenis program perawatan yang berbeda jika dibandingkan dengan lokasi pabrik yang terpisah-pisah. Sebuah pabrik besar dan bangunannya  tersebar akan lebih baik menerapkan program perawatan lokal masing-masing (desentralisasi), sedangkan pabrik kecil atau lokasi
bangunannya berdekatan akan lebih baik menerapkan sistem perawatan terpusat (sentralisasi).
d. Ukuran Pabrik 
Pabrik yang besar akan membutuhkan tenaga perawatan yang besar dibandingkan dengan pabrik yang kecil, demikian pula halnya bagi tenaga pengawas. 
e. Ruang lingkup bidang perawatan pabrik 
Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen. Departemen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan upervisi tambahan, sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana. 
f. Keterandalan tenaga kerja yang terlatih 

Dalam membuat program pelatihan, dipertimbangkan terhadap tuntutan keahlian dan keandalan pada masing-masing lokasi yang belum tentu sama.  
Konsep Dasar Organisasi Departemen Perawatan 
Beberapa konsep dasar organisasi perawatan adalah :
a. Adanya pembatasan wewenang yang jelas dan layak untukcmenghindari terjadinya tumpang tindih dalam kekuasaan.
b. Hubungan vertikal antara atasan dan bawahan yangcmenyangkut masalah wewenang dan tanggung jawab dibuatcsedekat mungkin.
c. Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani olehcseorang pengawas.
d. Susunan personil yang tepat dalam organisasi. 
Prinsip-prinsip Organisasi Departemen Perawatan 
a. Perencanaan organisasi yang logis
Bertujuan untuk mencapai tujuan produksi :
• Ongkos perawatan untuk setiap unit produksi diusahakan
serendah mungkin
• Meminimumkan bahan sisa atau yang tidak standar
• Meminimumkan kerusakan peralatan yang kritis
• Menekan ongkos perawatan peralatan yang non-kritis serendah  mungkin
• Memisahkan fungsi administratuf dan penunjang teknik.
b. Fasilitas yang memadai:
• Kantor : lokasi yang cocok, ruangan dan kondisi ntempat kerja  yang baik.
• Bengkel : tempat pekerjaan, lokasi bangunan, ruangan dan  peralatan.
• Sarana komunikasi : telepon, pesuruh dll.
c. Supervisi yang efektif
Diperlukan dalam mengelola pekerjaan, dimana :
• Fungsi dan tanggung jawab jelas
• Waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
• Latihan khusus untuk memenuhi kecakapan
• Cara untuk menilai hasil kerja
d. Sistem dan kontrol yang efektif :
• Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
• Kualitas hasil pekerjaan perawatan
• Ketelitian pekerjaan perawatan (tidak terjadi over maintenance)
• Penampilan kerja tenaga perawatan
• Biaya perawatan.
Berikut diberikan sebuah bentuk struktur organisasi departemen perawatan di industri.